Assalamu'alaykum
Ngeroti lagi yuk....isshh mb Rina ngeroti mulu. Gak pernah bikin cake lagi. Iya. Saya memang lagi demen ngeroti daripada ngecake. Entahlah selera saya lagi ke roti. Orang rumah juga sama. Kalo seminggu gak bikin roti mesti ditanyain. Lagian saya berusaha menepati janji terhadap keluarga, karena di rumah sudah ada breadmaker. Jadi gak boleh ingkar janji kan ya heheh... Kali ini anak saya pingin roti green tea karena ketika jajan di warung, dia melihat minuman green tea. Ok, emak bikinin roti green tea ya. Saya sendiri belum tau rasa minuman ini, karena saya gak demen minuman model beginian. Minuman favorit saya cuma air putih biasa. Yang anget (duh kayak nenek nenek ๐). Setelah beli, segera tuh dicampur dengan bahan lain. Ternyata warna green tea nya luntur dan pucat setelah masuk tepung. Yo wis, tambahi aja dengan pewarna hijau tua. Sip jadi cantik. Cuma warnanya jadi rada ngejreng ya. Gak gelap seperti pemakaian green tea pada umumnya. Warna green tea kan khas ya. Agak gelap. Tapi berbeda dengan warna pandan suji. Masing masing mempunyai ciri khas warna tersendiri. Tapi gak apalah wong namanya juga seadanya heheh... Jika disuruh milih saya masih demen yang pakai santan dan pasta pandan homemade. Wanginya itu lho bikin nagih. Tapi semua berpulang pada selera masing masing. Setelah matang lha kok pada suka ya. Lembut, lembab, agak manis dan gak seret. Untuk ngeteh atau ngopi cocok banget ini.
Bahan :
500 gr terigu serbaguna
2 sachet (52gr) minuman green tea bubuk
50 gr gula pasir
8 gr ragi instant
1 butir telur utuh
175-200 ml susu cair dingin
⅛ sdt pewarna hijau tua
2 sdm mentega tawar
½ sdt garam halus
500 gr terigu serbaguna
2 sachet (52gr) minuman green tea bubuk
50 gr gula pasir
8 gr ragi instant
1 butir telur utuh
175-200 ml susu cair dingin
⅛ sdt pewarna hijau tua
2 sdm mentega tawar
½ sdt garam halus
Olesan sebelum dipanggang : 1 sdm telur kocok + ½ sdm susu cair
Cara membuat :
1. Campur jadi satu terigu, minuman green tea, gula pasir dan ragi instant dalam wadah besar, aduk rata. Buat lubang di tengah.
1. Campur jadi satu terigu, minuman green tea, gula pasir dan ragi instant dalam wadah besar, aduk rata. Buat lubang di tengah.
2. Masukkan telur dan pewarna hijau. Menyusul susu cair sambil diuleni. Tuang susu sedikit demi sedikit. Uleni sampai menggumpal dan sedikit lengket.
3. Masukkan mentega dan garam. Uleni sebentar. Lanjutkan mengulen sampai kalis elastis. Tutup baskom adonan menggunakan serbet lembab/tutup panci sampai mengembang dua kali lipat atau lebih (waktu tidak mengikat, tergantung suhu ruangan)
4. Siapkan 2 loyang loaf ukuran 20x10x10cm. Alasi kertas roti dan oles dengan mentega/margarine/minyak di semua bagian loyang. Sisihkan.
5. Kempiskan adonan. Bagi adonan jadi 16 bagian, bulatkan. Sisihkan 10 menit supaya relax.
6. Ambil 1 bh adonan. Tipiskan kemudian gulung sambil dipadatkan. Putar 90' sehingga sisi pendek di depan kita. Tipiskan kembali kemudian gulung sambil dipadatkan. Letakkan berjajar di loyang loaf (masing masing loyang berisi 8 pcs). Lakukan sampai adonan habis.
Note :
* Idealnya setiap loyang berisi 6-7 pcs adonan. Roti yang telah mengembang terlihat kurang rapi barisnya karena terlalu sesak isinya. Jadi bagi saja adonan menjadi 12-14 bagian supaya terlihat rapi dan cantik hasilnya.
* Idealnya setiap loyang berisi 6-7 pcs adonan. Roti yang telah mengembang terlihat kurang rapi barisnya karena terlalu sesak isinya. Jadi bagi saja adonan menjadi 12-14 bagian supaya terlihat rapi dan cantik hasilnya.
7. Tutup adonan dan fermentasikan di tempat hangat hingga mencapai 80-90% dari tinggi loyang.
8. Panaskan oven suhu 180'C. Ambil adonan yang telah mengembang. Olesi dengan campuran telur.
9. Panggang sampai matang dan permukaannya kuning kecoklatan, selama 30-35 menit. Setelah matang olesi mentega selagi panas.
ุงَِّู ุงَّٰููู َُูู ุงูุฑَّุฒَّุงُู ุฐُู ุงَُّْูููุฉِ ุงْูู
َุชُِْูู
"Sungguh Allah, Dialah pemberi
rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh."
(QS. Az-Zariyat: Ayat 58)
(QS. Az-Zariyat: Ayat 58)
* Via Al-Qur'an Muslimah https://goo.gl/hWQsvK
Komentar
Posting Komentar